Dear Diary,
Hai Di, udah lama Vella ngga nulisin kamu yah, banyak banget yang Vella mau ceritain ke kamu Di. Tadi
pagi Vella sama temen-temen ngomongin cowok masing- masing.
Di masih inget sama Evan kan? cowoknya Vella? Vella malu banget deh sama dia. Dia soalnya nggak kayak cowok-cowok temen Vella yang lain Di. Sebel deh sama Evan, bayangin deh Di semua minusnya Evan nih nah:
• Minus 10 karena dia nggak
punya handphone, padahal
cowok-cowok temen Vella yang
lain punya handphone.
• Minus 10 karena dia nggak
dibolehin nyetir mobil sama
ortunya karena belum 17, padahal
cowok-cowok temen Vella yang
lain biar sama-sama SMP udah
boleh bawa sendiri!
• Minus 10 karena dia itu
rambutnya cuma cepak biasa,
padahal cowok-cowok temen Vella
yang lain itu rambutnya gaya
abhies.
• Minus 10 buat dia karena dia itu
nggak suka ketempat-tempat
dugem Di, padahal Vella suka
banget ke sana, malu banget
nggak sih punya cowok kayak gitu.
• Minus 10 buat dia lagi Di, karena
dia nggak punya satu pun jacket
XSML, padahal cowok-cowok
temen Vella yang lain sering
banget belanja disana, kalau dia
sih paling pake bajunya bangsa
bangsa jacket yang merek FILA
(idih banget nggak sich Di!).
• Minus 10 banget (dan yang ini
banget banget-banget) karena dia
masih suka bawa makanan dari
rumah buat makan siang ke
sekolah! Gila yah Di, malu-maluin
banget nggak sih!
Sumpah yah Di, Vella malu banget
sama dia, kayaknya mau putus aja
deh Di.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dear Diary,
Hari Ini valentine, pas Evan ke kelas Vella mau kasih kado, Vella cuma diem aja. Seharian itu Di, Vella ngindarin dia abis-abisan, dia bingung gitu kayaknya Di, kenapa Vella ngindar terus. Sampe rumah dia nelepon Vella, Vella males tapi ngomong sama dia Di, Vella suruh pembantu bilang ke Evan kalau Vella belum pulang. Dia nelepon 4 kali hari itu tapi Vella males nerima. Kira-kira 3 harian deh kayak gitu, tiap di sekolah Vella ngindarin Evan pake cara ke WC cewek lah atau ngumpet- ngumpet lah, dan di rumah Vella
selalu nggak mau nerima telepon dari dia, kayaknya Vella bener- bener udah illfeel dan malu pacaran sama dia.
Di! Akhirnya waktu itu hari Senin, seperti biasa pas di sekolah, Vella ngindarin dia. Pas pulang sekolah Vella ngumpul di kantin sama temen-temen Vella. Mereka pada nanya kok Vella ngindarin Evan terus Vella diem aja, tapi setelah didesak akhirnya Vella ngaku juga Vella ngomong, "Ah bete banget gue sama tuh cowok, udah nggak ada modal mendingan gaul, dan mukanya setelah gue pikir-pikir biasa banget, ya ampun kok gue
dulu mau yah jadi sama dia? dipelet kali yah gue!!" Tiba tiba semua pada diem dan ngeliat ke arah punggung Vella, Vella bingung dan nengok Di, ya Tuhan Di, ternyata ada Evan di belakang Vella dan kayaknya dia
denger yang Vella baru ucapin barusan. Vella cuma bisa diem tapi Vella sempet ngeliat Evan sebentar.
Dia diem, mukanya nunduk ke bawah terus dia pelan-pelan pergi dari situ.
Vella diem aja, ada beberapa yang ngomong "Hayo loo Vel, dia denger lho!!". Tapi ada juga yang ngomong,
"Udahlah Vel, baguslah denger, nggak ada untungnya tetep sama dia, ntar elo juga bisa dapet yang
lebih bagus." Bener juga yah Di, ya udah Vella cuek aja, syukur deh kalau dia denger. Dia mau minta putus juga ayo, mau banget malah Vella.
Dua hari pun berlalu Di, dan sejak saat Evan udah nggak berusaha nyamperin Vella di sekolah atau
nelepon Vella. Tiap ketemu di sekolah dia cuma diem dan ngelewatin Vella aja. Seminggu berlalu, 2 minggu berlalu sejak hari itu, Vella mulai ngerasa ada sesuatu yang ilang Di, nggak tau kenapa Vella mulai
ngerasa kehilangan sesuatu, kadang-kadang Vella suka bengong bingung sendiri, cuma Vella berusaha ilangin perasaan itu. Vella nggak tau kenapa jadi males kemana mana, pengennya sendiri aja, males ngapain. Semua
orang jadi bingung kenapa Vella berubah jadi kayak gini. Vella sendiri juga nggak tau kenapa Di.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dear Diary,
Minggu malem nih Di, Ujan deres banget, Vella diem dan ngerenung di dalam kamar. Tiba-tiba di
channel V ada lagunya Janet Jackson Di! Tau kan liriknya? Doesn't really matter what the eyes
is seeing, Cause im in love with the Inner being. Saat itu tiba-tiba Vella nangis Di, Vella baru sadar... Betapa baiknya Evan... Vella nangis senangisnya Di, karena Vella baru sadar betapa begonya Vella...
• Minus 10 karena Evan nggak
punya HP Di, tapi plus 100 karena
dia tiap malem rela jalan jauh ke
wartel buat Nelpon Vella ngucapin
selamat tidur setiap hari...
• Minus 10 karena dia nggak
dibolehin nyetir mobil sama
ortunya karena belum 17 Di, tapi
plus 100 karena tiap malem
minggu dia rela naik sepeda jauh
dari kemang ke bona indah
khusus ngapelin Vella biar ujan
sekalipun...
• Minus 10 karena dia rambutnya
cuma botak biasa dan nggak suka
di spike, tapi plus 100 karena
dalam keadaan rambut Vella
apapun baik bagus maupun lagi
jelek, mau salah potong atau salah
blow atau salah model dia selalu
bilang Vella cantik banget...
• Minus 10 karena dia nggak suka
ke tempat dugem Di, tapi plus 100
karena dia rela nemenin Vella ke
tempat-tempat kayak gitu, meski
dia nggak suka dan rela dimarahin
ortunya karena pulang pagi
nemenin Vella... dengan naik taksi
ke rumahnya...
• Minus 10 karena Evan nggak
punya jacket XSML dan hanya
punya jacket FILA biasa, tapi plus
100 karena kalau ujan di sekolah
dia selalu minjemin Vella jacketnya
meski dia sendiri kedinginan...
• Minus 10 karena dia bawa
makan siang ke sekolah, tapi plus
100 karena ternyata nabung uang
jajan makang siangnya buat beli
kado valentine buat Vella...
Dari 60 minus yang Evan punya Di,
dia punya 600 Plus di hati Vella...
dari 1000 kekurangan Evan, dia
punya semilyar kebaikan... Ya
Tuhan Di, betapa begonya Vella
yah... Vella yang beruntung
sebenernya punya cowok Evan,
dan Vella juga yang nyakitin Evan,
padahal nggak pernah sekalipun
dia nyakitin Vella. Malemnya Vella
nangis lama banget Di.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dear Diary,
Vella ketemu sama Evan di sekolah. Vella kejar dia dan bilang Vella mau ngomong, Evan diem aja, tapi
pulang sekolah dia nanya Vella mau ngomong apa. Vella kasih dia kartu buatan Vella, Vella cium pipi
dia dan Vella bilang minta maaf karena Vella udah nyakitin dia. Dia cuma diem aja terus pulang... Vella
cuma bisa diem karena sadar, Vella yang berbuat, Vella juga yang kehilangan... Sakit banget rasanya
Di, Vella pulang sekolah nangis tapi juga sadar itu semua Vella yang bikin dan Vella pula yang nanggung resiko-nya...
Malem itu tiba tiba mama ngetok pintu kamar Vella, katanya ada telepon. Ternyata bener Di, itu
Evan, dia udah maafin Vella, dia udah lupain semuanya... aduh Di, girang banget hati Vella, hi hi hi
senengnya. Nanti malem Evan mau kesini Di, dan Vella mau dandan secantik- cantiknya buat Evan, jadi Vella udahan dulu yah Di... thanx banget udah denger curhat-nya Vella, Vella belajar satu hal Di: Hargailah apa yang kamu miliki sekarang, Karena tanpa kamu sadari, Kamu begitu beruntung telah memiliki-nya.
Selamat malem diaryku...
NB: Minus 10 Di, karena mukanya
tidak tampan, tapi plus 100 karena
hatinya luar biasa tampan...
"Doesnt' Really Matter what The
eyes is seeing cause im in love
with the Inner being."
Jumat, 26 November 2010
CELOTEH CURHAT: Curhatan yang Dalem Banget..
Diposting oleh evanmarihot di Jumat, November 26, 2010
Label: Celoteh Curhat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar